Selasa, 07 November 2023

GAMBARAN PUSKESMAS MANYARAN



Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Manyaran yang berada di Jalan Abdul Rahman Saleh 267 merupakan puskesmas induk dengan satu puskesmas pembantu yaitu puskesmas pembantu panjangan. puskesmas manyaran hanya melayani rawat jalan. di seluruh kelurahan sudah terbentuk Forum Kesehatan Kelurahan yang sudah melaksanakan Survey Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Desa. Posyandu binaan Puskesmas Manyaran ada 33.

Puskesmas manyaran mempunyai 3 kelurahan binaan yaitu :

  1. kelurahan kembangarum
  2. kelurahan krapyak
  3. kelurahan manyaran

Batas wilayah puskesmas Manyaran :

  1. sebelah utara berbatasan dengan kelurahan ngemplak simongan, tambak Harjo
  2. sebelah timur berbatasan dengan kalibanteng kidul
  3. sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan ngaliyan
  4. sebelah barat berbatasan dengan kecamatan tugu

Kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang berlangsung saat ini di Puskesmas Bangetayu antara lain,

A. Di dalam gedung

  1. Pelayanan upaya promotif yaitu ketika ada pemeriksaan calon pengantin, ibu hamil, dan edukasi setiap setelah dilakukan tindakan perawatan.
  2. Pelayanan upaya preventif yaitu pembersihan karang gigi (scalling)
  3. Pelayanan upaya kuratif yaitu pencabutan gigi anak dan dewasa baik secara anestesi topikal/ pun infiltrasi, dan penambalan gigi dengan GIC dan komposit.

B. Di luar gedung

  1. Kegiatan screening kesehatan umum dan kesehatan gigi di semua tingkat sekolah dari TK-SMA
  2. Penyuluhan edukasi kesehatan gigi ketika di kegiatan posyandu serta kunjungan ke sekolah
  3. Pendidikan kesehatan gigi di tingkat sekolah yaitu pelatihan dokter kecil

 

RESEP MEMBUAT BIHUN GORENG

 BIHUN GORENG 

 

A. BAHAN  
  1. Bihun 250 gram

  2. Daging ayam 100 gram

  3. Udang 50 gram

  4. 2 butir telur

  5. 2 helai sawi hijau

  6. Kapri 50 gram

  7. 1 helai seledri

  8. 1 helai bawang prei

  9. 1 buah tomat

  10. 2 siung bawang putih

  11. 1 sdt lada 

  12. 3 sdm kecap manis

  13. 2 sdt garam


B. LANGKAH-LANGKAH
  1. Bihun direndam dalam air panas, tiriskan.

  2. Ayam direbus lalu dipotong + 1cm

  3. Kol, sawi diiris kasar

  4. Kapri, buang seratnya dan cuci, bawang prei dan seledri diiris halus

  5. Haluskan bawang putih dengan lada dan garam

  6. Goreng bumbu halus dengan sedikit minyak, aduk perlahan hingga wangi

  7. Masukkan tomat yang telah diiris, bawang prei, udang, ayam, kol, kacang kapri ke wajan, aduk perlahan

  8. Tambahkan kaldu ke dalam bumbu yang telah dimasak, aduk rata

  9. Masukkan bihun yang telah di campur dengan kecap, aduk hingga matang

  10. Tambahkan sedikit kaldu agar bihun tidak lengket di wajan

  11. Angkat dan sajikan di piring berbentuk oval.

EKONOMI DAPAT MEMPENGARUHI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

 


Dampak sosial ekonomi memainkan peran penting dalam kesehatan gigi dan mulut seseorang. Faktor-faktor seperti pendapatan, akses ke layanan perawatan gigi, pendidikan, pekerjaan, dan kebijakan sosial dapat berdampak pada kesehatan gigi dan mulut. Berikut adalah beberapa dampak sosial ekonomi terhadap kesehatan gigi dan mulut:

  1. Akses ke Layanan Perawatan Gigi: Orang dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah mungkin menghadapi kendala dalam akses ke layanan perawatan gigi yang berkualitas. Ini dapat disebabkan oleh kurangnya asuransi kesehatan gigi, biaya perawatan yang tinggi, atau keterbatasan akses geografis ke fasilitas perawatan gigi.
  2. Perilaku Makan dan Gaya Hidup: Orang dengan sumber daya ekonomi yang terbatas mungkin lebih cenderung mengonsumsi makanan yang kurang sehat, seperti makanan tinggi gula dan asam, yang dapat meningkatkan risiko karies gigi. Selain itu, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan, yang sering kali terkait dengan kondisi sosial ekonomi rendah, dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut.
  3. Pendidikan dan Kesadaran: Tingkat pendidikan dapat memengaruhi pemahaman individu tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Orang dengan pendidikan yang lebih rendah mungkin kurang menyadari dampak negatif dari karies gigi dan penyakit gusi serta kurang mendapatkan informasi tentang perawatan gigi yang benar.
  4. Status Pekerjaan: Orang dengan pekerjaan yang tidak menawarkan asuransi kesehatan gigi atau cuti sakit yang terbatas mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan perawatan gigi yang dibutuhkan. Selain itu, pekerjaan yang memerlukan mobilitas atau jadwal kerja yang tidak teratur dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter gigi.
  5. Pola Hidup: Dampak sosial ekonomi dapat memengaruhi pilihan pola hidup, termasuk mengunjungi dokter gigi secara teratur, mengikuti perawatan gigi yang dianjurkan, dan menjalani perubahan gaya hidup yang mendukung kesehatan gigi dan mulut.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak sosial ekonomi terhadap kesehatan gigi dan mulut termasuk:

  1. Program pencegahan yang terjangkau dan akses yang lebih baik ke layanan perawatan gigi untuk populasi yang rentan. 
  2.  Edukasi kesehatan gigi dan mulut yang ditargetkan kepada kelompok dengan tingkat pendidikan rendah atau akses terbatas.
  3. Kebijakan sosial dan ekonomi yang mendukung akses yang lebih baik ke asuransi kesehatan gigi dan perawatan gigi yang terjangkau.
  4. Program pendidikan masyarakat tentang pola makan sehat dan kebiasaan hidup yang baik untuk kesehatan gigi

Dengan upaya yang tepat, kita dapat mengurangi disparitas kesehatan gigi dan mulut yang disebabkan oleh faktor-faktor sosial ekonomi.

GAMBARAN PUSKESMAS MANYARAN

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di...